LPS_MTs 1 Putri Annuqayah.
Aula As-Syarqawi, Guluk-guluk, menjadi saksi peringatan Hari Santri Nasional yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, salah satunya lomba Cipta Cerpen yang diselenggarakan oleh OSIS MA 1 Annuqayah. Dalam ajang bergengsi tersebut, Wardhaniyah, seorang siswi kelas 8 Genius MTs 1 Putri Annuqayah, berhasil meraih juara 3, mengalahkan ratusan peserta dari berbagai sekolah tingkat SMP dan SMA se-Jawa Timur.
Wardhaniyah, yang mondok di Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Putri, dikenal memiliki kecintaan mendalam terhadap dunia kepenulisan sejak kelas 7. Kegemarannya fokus pada penulisan cerpen, di mana ia menuangkan berbagai ide kreatif dan imajinasinya ke dalam cerita-cerita yang sarat makna. Baginya, menulis bukan sekadar hobi, melainkan medium untuk menyampaikan gagasan dan mengasah kemampuan berpikir kritisnya.
Perjalanan Wardhaniyah menuju kemenangan ini tak lepas dari dukungan dan bimbingan intensif dari Bapak Ahmad Muhli Junaidi, Pembina Lembaga Pers Siswa (LPS) MTs 1 Putri Annuqayah. Beliau dikenal sangat berdedikasi dalam mengembangkan bakat literasi para siswi di sekolah tersebut. Dalam lomba kali ini, Bapak Ahmad Muhli mengutus sebanyak 12 siswi dari MTs 1 Putri Annuqayah untuk bersaing di ajang prestisius tersebut. Meskipun hanya Wardhaniyah yang berhasil meraih posisi juara, Bapak Ahmad Muhli merasa bersyukur dan bangga atas capaian ini.
“Melihat persaingan yang begitu ketat, saya merasa bangga bahwa masih ada siswi dari MTs 1 Putri Annuqayah yang mampu menorehkan prestasi. Ini menunjukkan bahwa potensi menulis di kalangan santri kita masih sangat besar,” ungkap Bapak Ahmad Muhli Junaidi. Ia menambahkan bahwa kompetisi ini diikuti oleh peserta dengan berbagai latar belakang dan kualitas karya yang luar biasa. Oleh karena itu, pencapaian Wardhaniyah sebagai juara 3 merupakan hasil kerja keras dan dedikasi yang patut diapresiasi.
Lomba Cipta Cerpen tersebut diikuti oleh ratusan siswa dari berbagai sekolah di Jawa Timur, menciptakan persaingan yang sangat kompetitif. Karya-karya yang dikirimkan para peserta dinilai oleh juri yang terdiri dari sastrawan dan pengajar berpengalaman di bidang sastra. Kriteria penilaian meliputi orisinalitas cerita, kekayaan bahasa, alur yang menarik, serta pesan moral yang disampaikan dalam cerpen.
Kemenangan Wardhaniyah mengharumkan nama MTs 1 Putri Annuqayah, juga menjadi inspirasi bagi teman-temannya untuk terus berkarya dan mengembangkan minat di bidang literasi. Bagi Wardhaniyah sendiri, penghargaan ini menjadi pemacu semangat untuk terus menulis dan memperdalam kemampuannya di bidang sastra.
“Menulis adalah bagian dari hidup saya. Saya merasa senang dan bangga bisa membawa pulang penghargaan ini. Tentunya saya berterima kasih kepada para guru, terutama Bapak Ahmad Muhli, yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada saya dan teman-teman,” ujar Wardhaniyah.
Bapak Ahmad Muhli Junaidi berharap pencapaian Wardhaniyah ini dapat memotivasi lebih banyak siswa untuk aktif dalam kegiatan literasi dan kompetisi serupa di masa mendatang. “Saya harap ini menjadi awal yang baik untuk generasi muda santri agar tidak ragu mengembangkan potensi menulis mereka. Kita perlu membangun budaya literasi yang kuat sejak dini, terutama di lingkungan pesantren,” tambahnya.
Dalam konteks lomba ini, peran LPS MTs 1 Putri Annuqayah sangat signifikan. Lembaga tersebut aktif mengadakan pelatihan menulis, diskusi karya, dan memberikan ruang bagi siswi untuk mengekspresikan diri melalui tulisan. Keberhasilan Wardhaniyah adalah hasil dari program-program berkelanjutan tersebut, yang membuktikan bahwa lingkungan pesantren mampu mencetak generasi penulis yang handal dan kompetitif di tingkat regional bahkan nasional.
Acara lomba Cipta Cerpen di peringatan Hari Santri Nasional ini pun diakui oleh berbagai pihak sebagai wadah penting untuk mengembangkan bakat literasi di kalangan pelajar. Dengan adanya lomba ini, diharapkan semakin banyak siswa yang termotivasi untuk menulis dan menyampaikan ide-ide kreatif mereka melalui karya sastra.
Wardhaniyah berharap pencapaiannya dapat menginspirasi teman-temannya di Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Putri untuk lebih berani mengeksplorasi dunia menulis. “Menulis cerpen bukan hanya soal menumpahkan kata-kata, tapi juga tentang bagaimana kita bisa menyentuh hati pembaca dan menyampaikan pesan yang bermakna,” tutupnya dengan senyum penuh haru.
Kemenangan ini menjadi pengingat bahwa di balik tantangan dan persaingan ketat, kerja keras, dedikasi, serta dukungan dari guru dan rekan dapat menghasilkan prestasi yang membanggakan. Peringatan Hari Santri Nasional tahun ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momen berharga bagi Wardhaniyah dan para peserta lainnya untuk terus maju dan berkembang di dunia literasi.@ (Ed.Am, Rep. Ais).
Berikan komentar anda